Jumat, 02 Agustus 2013

Surat untuk: Aida Fitria Ashfiya

Pesan untuk kamu yang jauh disana,
Sang Bidadari Surga.
 
 Assalamu’alaikum...

          Ku ketuk pintu Surga untuk mengantarkan surat ini pada Dek Aida Fitria Ashfiya.. (semoga aku tidak salah menuliskan namamu)
Sumber gambar: Google
           Kalau saja kamu masih ada sayang, mungkin Ramadhan kali ini kamu masih bisa menanti datangnya matahari menyambut tangan-tangan kecil dan wajah cerahmu diantara dinginnya angin diluar jendela kamarmu. Kalau saja kamu masih ada sayang, boleh aku bertemu denganmu sekedar bersama-sama berdo’a diulang tahun kita yang notabene memang bersamaan? Ya, 26 November. Tentu kamu masih ingat kan?


           Ya, itu hanya “kalau saja”. Nyatanya Tuhan memang lebih menyayangimu, sehingga sebelum aku pernah melihatmu, kamu sudah pergi meninggalkan Abah, Umi, dan kakakmu. Oh ya, jangan lupa denganku. Bagiku kamu juga meninggalkanku, meski kita tak pernah mengenal sebelumnya.

           Dek Aida, entah aku harus seperti apa memanggilmu, karna aku tidak tau seperti apa kamu biasa dipanggil. Tapi, biar saja ku tulis begitu. Inilah hidup, yang selalu kita mulai di tanggal ke-26. Bagi orang-orang kebanyakan itu adalah tanggal tua, tapi kita memulainya disana. Tahun ini, aku akan menyambut awal kehidupanku yang ke-18, bagaimana dengan kamu sayang? Aku bahkan tidak tau kamu lahir ditahun ke berapa. Karna aku mengenalmu hanya lewat sebuah nama, nama yang bahkan aku baru tau dua hari yang lalu. Ya, toh siapa aku sayang? Harus tau semua tentang kamu? Orang yang bahkan tidak pernah kamu dengar namanya selama kamu masih bisa mengedipkan mata.

           Tapi, tak apa sayang. Nama pun tetap membuat kamu terlihat istimewa dimataku. Tetap terlihat sebagai wanita yang tegar dan kuat selama hidupmu. Aku tidak tau seberapa berat beban yang dulu harus kamu tanggung, tapi aku percaya kamu adalah Bidadari Surga yang Tuhan hadirkan ditengah-tengah keluarga yang istimewa. Punya kakak yang sebegitu sayangnya terhadap kamu, sampai saking kangennya dia rela menangis untuk menyebut namamu. Tak ingat bahwa dia lelaki yang jarang sekali meneteskan air matanya, tapi kali ini dia lupa akan hal itu karna kamu. Dan anehnya, aku pun turut menangis untuk kamu. Kami menangis bersama, untuk kamu. Ahh... Aku bahkan bukan siapa-siapa? Tak punya hak apapun sebenarnya. Aku hanya iri dengan kamu, punya Mas. Aku bahkan dari dulu ingin punya Mas tapi gak kesampaian karna kakakku perempuan. Tak apa lah.. Aku tetap sayang dengan Mbak ku..

Sumber gambar: Google
"Expresi Mas dan Adik"

           Setidaknya dengan namamu, aku tau harus menjadi pribadi yang lebih baik setelah ini. Menjadi pribadi yang cantik, tak peduli orang tak melihatnya. Yang penting aku berubah demi kebaikan. Menjadi wanita tangguh yang bisa diandalkan dalam banyak hal, ya... itu harapanku di Ramadhan tahun ini.

           Emmm.... Matahari mulai meninggi sayang, dia hanya satu. Aku melihatnya, menyambut kehangatannya, karna mungkin siang nanti sudah berganti panas, tidak sehangat pagi ini rasanya. Apa kamu bisa melihatnya di Surga? Ahh.. tentu saja bisa kan? Tak ada yang tidak ada disana, kamu memang ditempat yang menyenangkan. Maka dengan apa yang kita pandang pagi ini, aku sampaikan salam kenal kepadamu.

           Yang pasti, ingin ku katakan kepadamu bahwa sekarang hidupku tidak hanya seperti mengikuti arus. Hidupku punya tujuan, banyak mimpi, banyak harapan. Aku sudah tidak merasa seperti kapal kecil yang berjalan tanpa rasi bintang. Terapung-apung, sesekali membentur batu karang dan berbalik arah. Sudah tidak begitu, semua berlarian dengan perubahan cepat. Bangkit dari kegagalan, dan aku merangkainya menjadi sebuah tujuan hidup. Terimakasih telah menginspirasiku.

           Sayang, masih sulit sekali mewujudkan mimpiku untuk menetap di kotamu. Selalu saja aku dipaksa mengalah dengan keadaan, bersepakat, mengerti, lalu mengikhlaskan begitu saja. Ya sudah, tak apa. Hatiku tetap mantap disana, suatu saat aku akan disana. Ditempat yang ku dapati ketenangan meski ditengah keramaian yang semakin bertambah sepanjang tahun. Selalu ada yang membuatku rindu ingin kembali, entah dari sisi mana ku jelaskan. Yang pasti aku suka, semoga tetap begitu selamanya.

          Ahh... aku jadi banyak curhat ke kamu. Harus ku akhiri sepertinya tulisan ini, harapanku.... Semoga kamu bahagia disana, kalau kamu bertemu kakek ku disana, aku minta tolong kepadamu. Bantu beliau lebih dekat dengan Allah sayang, karna aku tau kamu lebih dekat dengan-Nya.
 
Mengartikan namamu mungkin memang seperti ini: 
AIDA FITRIA ASHFIYA
AAmanah
IIkhlas
DDinamik
AAlim
FFleksibel
IIdealistik
TTulus
RRamah
IIntuitif
AAbadi
AAsli
SSuci
HHarum
FFleksibel
IIntelek
YYakin
AAdil
Apa ada pada nama?

Salam sayang untukmu, 
Wassalamu’alaikum...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar