Kamis, 09 Mei 2013

Tentang Kisah Lainnya

            Saya harus memulai tulisan ini dari awal, sejak saya dulu benar-benar tidak tertarik sama sekali dengan sebuah band yangg bernama Peterpan. Memang sempat hafal beberapa lagu-lagunya karna termasuk band papan atas yang lagunya menduduki chart tangga lagu hits di acara-acara musik televisi maupun radio.
Jujur, dulu memang hanya sekedar tahu saja. Bukan menyatakan benci, bukan. Hanya tidak tertarik.

           Tapi, setahun belakangan ini. Sejak tahun 2012 hampir pertengahan kira-kira. Saya mulai tertarik, mulai menjadikan lagu-lagu Peterpan sebagai daftar playlist saya di HP juga laptop. Ini berawal dari seorang teman saya yang merupakan fans fanatic Peterpan sejak....... Ahh.. entahlah sejak kapan, mungkin sejak dia mengenal musik. Saya mulai ingin tahu lagu-lagu Peterpan yang tak pernah saya gubris sebelumnya. ternyata sering-sering mendengarnya, saya mulai nyaman. Mulai tertarik, mulai menyukai bahkan.


            Di akhir tahun 2012 saya mulai ingin lebih dalam mengetahui band ini. Yang memang sudah berganti nama menjadi NOAH. Sejujurnya, sampai sekarang, meski saya mulai suka dengan mereka, tetap saja tiap ditanya tentang biodata personilnya satu-satu saya tetap bengong gak tau mau jawab apa.
Mungkin benar yang di bilang orang, "orang bilang suka, terkadang sebenarnya tidak benar-benar suka."
Mungkin itu yang sesungguhnya terjadi dengan saya belakangan ini.

           Band ini makin hari, makin kesini semakin menampakan eksistensinya lagi. Setelah peristiwa yang menimpa vocalisnya (Nazriel Irham/Ariel). Mungkin tidak perlu saya jelaskan panjang lebar tentang itu, jelas kalian juga sudah tahu pemberitaannya.
Nah, karna rasa penasaran saya untuk lebih tahu tentang mereka. Tentang nama NOAH yang di pilih mereka untuk menggantikan nama Peterpan di belantika musik Indonesia. Saya pun membeli buku "Kisah Lainnya" yang sebenarnya sudah diterbitkan bulan Agustus tahun lalu. Mungkin atas dasar kemarin kurang begitu srek dengan mereka, jadi baru kemarin saya membelinya. Dan baru tadi sore saya khatam membacanya. Na'as sekali rasanya.
           
      Entah kenapa, saya sampai merinding membacanya. Tentang betapa mereka benar-benar berjuang untuk band-nya. Merelakan pendidikannya, menentang orang tua. Dan itu bukan hanya satu orang, tapi semua personilnya. Mungkin ini yang disebut pilihan hidup, tentang jati diri yang menghasilkan royalti.
Memang harus diakui bahwa mereka tenar tidak secara instan, mereka merintis karier sejak duduk di SMP. Bisa dibaca kisahnya di buku itu. karna akan sangat panjang sekali bila saya harus membahasnya disini.

            Sejujurnya, saya sedikit kecewa karna dalam buku itu tidak dibahas tentang asal-usul nama NOAH dipilih sebagai pengganti nama Peterpan. Kurang afdhol saja rasanya, ada rasa kurang greget saat membaca dibagian "Nama Baru".

           Tapi sebelum sampai dibagian itu, saya suka dengan salah satu tulisan Ariel ketika ia berada di tahanan.
Ini puisinya:
Melewati Hari Pertama

Terkadang ketenangan malam membawa kesedihan,
aku lebih memilih tidur seandainya bisa.
Tapi kepala ini tidak pernah mengijinkan, khayalanku menari-nari tidak bisa diam.
Seakan-akan kejadian kehidupan terus meminta untuk dikaji,
dan masa lalu yang tak termaafkan memohon untuk dipertimbangkan selalu.

Kepalaku penuh, aku ingin tidur tapi tidak bisa.
Aku hanya bisa tertidur, bila ku sudah lelah berpikir.
Aku akan tidur bila tertidur.
Bila ku sudah lelah berpikir.

            Nampak sekali, bahwa ia sangat tertekan dalam kondisi itu. Atmosfernya sangat terasa dalam tiap baris puisi itu. Lega juga rasanya, ketika melihat  kenyataan ia bangkit dengan lebih bersinar. Saya juga masih ingat, Ariel menuliskan pesan seseorang di bukunya seperti ini: Emas, akan tetap menjadi emas meskipun dilempar ke kotoran sekalipun. Yaa..intinya seperti itu.

          Saya pun saking exitednya dengan band ini, dan juga penasaran dengan bukunya. Sebelum membeli buku ini pun saya pernah mencoba membuat duplikatnya. Saya buat dari buku mirrage agak tebal, saya sampul dengan kertas suku warna merah lalu saya sampul lagi dengan mika. Sampul depan saya beri tulisan NOAH besar-besar sekaligus lambangnya. Juga saya tuliskan "Kisah Lainnya, catatan sejak tahun 2012, Wahyuni Nur Kumala MH".
Duplikat Kisah Lainnya
          Buku yang saya buat itu akhirnya berisi biodata personil NOAH dibagian-bagian awal, lalu dilanjutkan dengan lagu-lagu NOAH. Selanjutnya berisi puisi-puisi saya dan teman saya. Dan masih ada lembaran kosong dibelakang.

Selain buku itu, saya juga punya kaos dan gelang yang juga bertuliskan NOAH.

Ekspresi setelah khatam baca buku Kisah Lainnya
Kaos dan Gelang NOAH
           Kaos dan gelang yang saya beli ini juga gak segampang yang tinggal make' seperti yang terlihat. Kaos itu jauh-jauh belinya di Jogja lohh... udah gitu saya dapatnya cuma-cuma. Hehe... (perjuangannya dimana yaa'?). Jadi sebenernya saya dikasih sama kakak saya satu-satunya yang baiknya luar biasa, atau kadang pas lagi kumat childistnya ngalah-ngalahin adek kita. Dia beli'in itu pas lagi di Jogja sama Ibu saya. Senengnya itu, malem sebelum kakak dan Ibu saya pulang, saya lagi nonton konsernya NOAH, pas bangun pagi gitu... Ech, tu kaos udah di depan mata. Deuuhh.. senengnya. Kayak mimpi aja.
*makaciihh qaqaq.. #peluk jauh
      
       Nah, kalo' si gelang itu sendiri saya beli sebelum touring ke Jogja kemarin bareng temen-temen sekelas itu. Awalnya sih gak niat emang, niat awal itu mau beli camilan buat pak sopir bus yang bakal nganterin kita-kita ke Jogja, karna saya kebagian jadi panitianya juga. Embb, tapi mumpung mampir di pasar. Saya pun niat nyari bross warna biru dongker, wajib biru dongker soalnya baju kelas kita itu sablonanya warna itu. Namanya cewek gitu yaa,, ketemu accesories macem-macem matanya kesana-kesini. Xixixi
Walhasil, saya gak sengaja ngelihat gelang itu. Cuma ada 2 kalo' gak salah, warna putih sama biru dongker. Ahhh... Pas banget rasanya, langsung saya ambil gelang itu dan melupakan bross yang pengen saya cari. Itu perjuangan banget lohh.. baru kali itu, saya ke pasar sendirian. Clingukan, ditanyain pedagang baju pas saya lewat di kios-kios mereka. Saya cuma diem sambil jalan terus. Malu, kayak orang ilang gitu. Saat itulah saya sadar. Saya butuh temaaaann...!! Siapapun dech, buat di ajak ke pasar lain kali. #kapok

        Lucu saja rasanya, ketika dulu saya tidak tertarik sama sekali dengan band ini. Sekarang saya malah seperti heboh sendiri ketika melihat segala hal yang berhubungan dengan mereka. Meski tidak bisa dibilang fanatic juga. Karna ketika mereka sempat konser di Simpang Lima Gumul Kediri saja, saya tidak turut nimbrung kesana. tapi mungkin mereka lewat depan rumah saya. :)

Yang terakhir:
Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan teringat.







4 komentar:

  1. nice topik :D (y)
    lanjutkan q tunggu pengalaman lainnya o:)

    BalasHapus
  2. hehehehe gelange yg dr jogja kemaren yha
    ;p

    BalasHapus
    Balasan
    1. uuhh... makacihh qaqaq..!!
      siap..siap..!!

      ehmm... bukn dri jogja, tpi di bwa ke jogja..!!
      gelang itu juga ad critanya.. oke, aq tambahin dech bahasan.x
      happy reading sja kmu.!!

      Hapus