Senin, 01 Juli 2013

Rindu Kamu Nov....

Nov...
Kapan kamu kembali? kunjungi aku bersama hujan yang sekarang sudah jarang datang disini. Panas sering membuatku mengatupkan kata-kata yang ingin ku katakan pada hujan Nov... Bila matahari sudah keterlaluan, aku sering mengumpatnya. Lalu diam-diam aku merindukanmu Nov.. Yang sering datang kesini bersama rintik-rintik hujan yang kadang membawa aroma khas tanah menyengat.

Nov...
Kapan kamu datang? mengabarkan bahwa umurku bertambah? Membawa kabar bahwa sudah delapan belas kali aku bertemu denganmu, sekali dalam setahun. Mengabarkan bahwa sudah banyak perubahan dalam diri orang lain, atau bahkan perubahan pada diriku sendiri.


Nov...
Aku tak bisa menerka perasaanku sendiri, kapan aku harus bahagia dan kapan harus bergalau-galau ria. Karna sekuat apapun aku mencoba, aku tetap kalah dengan takdir. Aku tidak tahu, kesendirian ini lebih baik atau menyakitkan. Yang pasti, kadang aku memang ingin lebih, insting manusia Nov... Dan kamu tahu itu pastinya.

Nov...
Aku sudah lupa rasanya perasaan yang meletup-letup saking bahagia menikmati sesuatu. Iya, perasaan yang terasa seperti kembang api yang dibakar. Bisakah kau ingatkan aku? Cara bersyukur Nov... Bagaimana cara menikmati kesendirian dengan senyuman? Bagaimana aku bisa tenang ketika hujan terpias dikaca jendela kamarku, lalu ku julurkan tanganku keluar, menutup mata.. merasakan tanganku basah. Indah Nov... ingin sekali merasakan itu kembali.

Nov...
Boleh aku bicara tentang cinta? Apa Sang Pencipta hujan mengizinkanku membicarakan ini padamu Nov? Bolehkah aku merindukan seseorang yang bahkan aku tidak pernah melihatnya? Bolehkah Nov? Ku perkenalkan namanya padamu yaa.. Namanya Bayu, nama panjangnya "Bayangan Yuni". Aku tak pernah bertemu dengannya Nov, mungkin benar-benar hanya seperti hantu yang berkeliaran tiap malam. Dia nyaris sempurna, lelaki yang tinggi tegap, tampan, cerdas, sholeh, bijaksana, bertanggungjawab, tangguh dan bisa diandalkan. Sayang sekali Nov, aku sadar dia hanya bayanganku saja. entah dia ada dimana sekarang. Aku tidak pernah menghubunginya. Ya, tentu saja karna dia hanya bayanganku saja. Kamu tak perlu menertawakanku begitu.



Semoga terik ini segera terbungkus awan, lalu aku bisa menghirup udara segar bersama datangnya hujan. Mencari kebebasan berimajinasi lagi, dan tentunya bertemu dengan kamu, November bulan kesayanganku...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar