Minggu, 12 Mei 2013

Pagi ku Marah

Tanganku tiba-tiba mencengkram erat remote tivi
Emosiku naik 3 kali lipat dari biasanya
Darahku mulai naik sampai benar-benar ada di ubun-ubun
Wajahku memerah ingin marah
Aku berontak
Hatiku menolak
Aku diam....

Tak ada yang ku lakukan
Menatapnyapun enggan
Kesal

Darahku mendesir untuk kesekian kalinya
Muak

Telingaku turut memerah
Untung tak sampai asap mengepul disana
Diafragma kembang kempis mengikuti emosi
Memuncak
Tapi tetap tak bergeming

Tak sadar,
Tak ada yang ia sadari  memang
Entah dari apa raganya
Hatinyapun tak pernah lumer barang semenit saja

Menelan ludah
Menelan kata-kataku yang sudah ku persiapkan berbulan-bulan sejak aku marah padanya
Tercekat di kerongkongan sebelum aku benar-benar menelannya
Sial,
Perutku kaku dibuatnya

Pagi ku marah,
Mukaku merah.


2 komentar:

  1. huuaaalaaaahhh
    kata sule: ojo nesu nesu :p

    BalasHapus
  2. sekedar menuangkan amarah tanpa perlu memarahi orangnya...
    setidaknya ini lebih baik. (menurutku)

    BalasHapus