Eh, sudah ku bilang jangan...
Masih mau baca?
Jangan, nanti kamu nyesel...
Sudah hentikan...
Hey, kamu tak bisa baca peringatan itu?
Kamu tak bisa baca tulisan bahasa Indonesia ya?
Ok, if you not understand...
Please stop read this note..!!
Please guys.. stop, or you will regret it after this.
Ahh.. Oke, masih mau nekad..
Gak ngerti bahasa inggris yang vocabnya amburadul gitu?
Apa mau pake' bahasa Zimbabwe?
Ahh... aku juga gak ngerti kalo' bahasa itu.
Oke, terserah kalo' masih baca sampai disini.
Aku gak tanggung jawab kalo' terjadi sesuatu.
***
Jarak
Detik itu kian menjemukan
Jarak itu kian membentang
Ketika hujan sudah jarang ku temukan
Barangkali isyarat bahwa masih jauh hati itu untuk bertandang
Ini musim ke-2
Sejak nama kita sudah tak pernah disapa
Membiarkan sukma ini berjalan sendiri-sendiri
Dan berpikir bahwa tidak perlu lagi ada yang memberi energi
Tapi aku salah,
Aku terjebak rindu yang kian parah
Kalau air mataku berjatuhan dan kamu tahu beberapa waktu lalu
Sekarang tak ada yang menyaiku tentang itu.
Kau tahu?
Aku sendiri,
Tidak ada kamu, dia, juga mereka
Ya, karna jarak memang berhasil mengubah semuanya
Tentu saja waktu juga selalu berhasil memendam senyumku begitu saja
Kalau memang bisa kutemukan Malaikat tanpa sayap
Aku ingin menitip pesan singkat
Untuk kamu yang kian memberi sekat
Dan aku tak boleh mendekat
"Biar saja kita menjauh,
bila memng kamu mulai jenuh.
Dengan atau tanpa kamu,
aku mampu.
Dengan atau tanpa kamu,
semua akan membaik seiring waktu berlalu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar